Kab. Mojokerto (MTsN 2 Mojokerto) – Keluarga besar MTsN 2 Mojokerto melaksanakan kegiatan rutin di hari Raya Idul Fitri yaitu halal bi halal secara bergiliran, “Alhamdullah” saat ini giliran di rumah kepala madrasah Misbakhul Arifin. Halal bi halal adalah kegiatan saling bermaaf-maafan dengan sesama guru dan keluarga istri atau suami, ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga tali silaturahmi. Halal bi halal merupakan tradisi Indonesia yang dilaksanakan oleh keluarga besar MTsN 2 Mojokerto, Minggu (21/04/2024).    

Halal bi halal dihadiri Bapak/Ibu guru sekalian, pengurus komite, kepala desa, dan Kasubag TU Kemenag Kabupaten Mojokerto. Halal bi halal dimulai pukul 08.30-11.30 WIB. Dengan rangakaian kegiatan pra acara dan acara inti. Untuk pra acara terisi pembacaan istigotsah dan tahlil sedangkan acara inti terisi pembukaan, pembacaan ayat suci Al Quran, sambutan kepala madrasah, sambutan ketua komite, tausiyah, dan doa penutup.

Kepala MTsN 2 Mojokerto dalam sambutannya menyampaikan “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqabbal Ya Karim” mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang selama ini dilakukan saat berinteraksi dalam kedinasan, terutama kepada Bapak/Ibu yang suami/istrinya terlambat pulang karena ada tugas lain yang harus diselesaikan saat itu, maka kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Dan kami selaku tuan rumah mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu guru dan pegawai serta istri/suami dan anak. Oleh karena itu, kami mohon maaf kalau ada sambutan, tempat, hidangan, dan keramah-tamahan yang kurang berkenang di hati Bapak/Ibu.

Kepala madrasah sampaikan, “Halal bi halal harus diadakan setiap tahun, tujuan untuk menjaga tali silaturahmi antar guru dan pegawai serta keluarganya. Selain itu silaturahmi sangat dianjurkan oleh Islam yang memiliki keutamaan memperpanjang umur, menambah rezeki, menambah ketaatan dan kecintaan kepada Allah SWT, menjauhkan dari neraka, dan mendekatkan ke surga”, terang Misbakhul Arifin. 

Gus Abid Dluhawy dalam tausiyahnya menyampaikan tentang hikmah Idul Fitri ada empat diantaranya menguatkan hubungan dengan Allah SWT, memperbaruhi hubungan dengan hawa nafsu, memperbarui hubungan dengan Al Qur’an, dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.

Selain itu Gus Abid Dluhawy sampaikan, hari raya Idul fitri bagi umat muslim akan kembali suci seperti saat dilahirkan, karena umat muslim saling bermaafan dan saling bersilaturrahmi, sehingga dosa yang pernah dilakukan terlebur oleh silaturrahmi. (S. Mustaqim)

Leave a Comment